Search This Blog

Friday, May 17, 2013

CUCAK RAWA (PYCNONOTUS ZEYLANICUS)

Burung Cucak Rawa
Burung cucak rowo berasal dari Asia Tenggara. Daerah penyebarannya berada di dataran rendah dan perbukitan di semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, dan jawa bagian barat. Di Jawa Barat cucak rawa terdapat sampi pada ketinggian 1.000 mdpl. Namun saat ini sudah sangat jarang ditemui dan hampir tidak pernak bertemu.

Cucak rawa adalah sejenis burung berkicau Famili Pycnonotidae. Burung ini juga dikenal dengan sebutan cucakrowo (bahasa jawa), cangkurawah (bahasa Sunda), Barau-barau (Melayu), Bebarau (Muara-Enim, Sumatera Selata) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Strawheaded Bulbul. Warna kepalanya lebih mengacu kepada warna kuning seperti jerami.
Ada pendapat mengatakan bahwa cucak rawa yang bagus adalah yang berasal dari Kalimantan, badannya kecil namun memiliki suara yang lantang dan nyaring. Jenis lain adalah yang berasal dari Medan, Lampung dan Palembang (Muara Enim, Lahat dan Batu Raja). Tubuhnya lebih besar serta suara yang Bas. Jika ingin dibawa ke kontes burung kicau hendaknya dipilih cucakrawa yang bertubuh besar dan bersuara ganda (ngeropel). Suara yang ngeropel biasa akan mempengaruhi penilaian para juri.

Sesuai dengan namanya, kalau burung cucak rawa sering dijumpai di rawa-rawa, di sekitar sungai, atau di tepi-tepi hutan. Burung ini sangat suka dan sering bersembunyi di balik dedaunan dan memperdengarkan suaranya yang sangat khas.

Burung ini sangat gemar sekali mandi dan berjemur di bawah sinar matahari sembari berkicau dengan riang sambil bertengger diatas ranting yang menjorok ke arah sungai. Setelah puas, mereka akan terbang berpasangan mencari makan. Mereka lebih sering berkelompok, terutama pada sore hari saat menjelang matahari tenggelam.

Di habitat atau alamnya, burung cucak rawa sangat gemar memakan aneka serangga, siput air dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis beringin. Menjelang musim hujan atau sekitar bulan Juli sampai dengan bulan September, musim kawin burung cucak rawa tiba, pasangan yang telah dewasa akan membuat sarang secara bersama-sama. 

Burung ini biasanya membuat sarang pada pucuk ranting yang tinggi atau ranting yang kering, hal ini dilakukan untuk menghindari baik musuh alami maupun gangguan manusia. Sarang berbentuk seperti mangkok dan terbuat dari ranting-ranting kecil dan dedaunan yang kering. Telur burung cucak rawa biasanya berjumlah 2-4 butir. Telur tersebut akan dierami secara bergantian oleh induknya selama waktu kurang lebih dua minggu. Dan setelah menetas secar bergantian pula induknya menyuapi anaknya. Setelah berumur tiga bulan barulah induknya akan mengajak anaknya keluar sarang untuk belajar terbang agar dapat mencari makanan sendiri nantinya.

Burung Cucak Rawa
 Ciri Fisik Burung Cucak Rawa

Secara fisik burung cucak rawa dicirikan dengan mahkota yang terdapat di bagian kepala (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga atau kuning jerami. Bagian leher berwarna putih; sedang bagian sayap dan ekornya berwarna cokelat kehijauan. Ciri lain burung ini memiliki iris mata berwarna merah. Pada matanya juga terdapat kekang berwarna hitam. Paruhnya berwarna hitam, tetapi bagian pangkalnya yang dekat dengan mata berwarna putih. Sementara kakinya berwarna cokelat.
Burung ini memiliki ukuran tubuh yang sedang. Panjang tubuhnya sekitar 28 cm (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor). Tetapi jika kita dengar dari suaranya, cucak rawa tergolong memiliki suara yang keras, jelas dan tebal. Suara kicauannya berbunyi naik turun bertalun sembarangan. Akan tetapi suara tersebut adalah suara yang baku, baik ketika sedang bersahutan maupun koor. Selain dari ciri-ciri fisik tersebut, burung ini juga mempunyai ciri khusus untuk membedakan jenis kelamin antara burung jantan dan yang betina. 

Perbedaan burung jantan dan betina adalah:

Burung jantan
  • Paruh agak panjang, besar, dan agak melengkung.
  • Ukuran kepala lebih besar dengan bulu surai lebih tebal.
  • Bentuk kepala agak bulat dan bulu dibagian hidung lebih naik (menonjol).
  • Bulu dagu berwarna putih.
  • Bulu-bulu dibagian pantat atau kaki lebih lebat.
  • Postur tubuh relatif lebih besar dengan dada yang lebih bidang.
  • Bercak-bercak warna bulu dibagian dada polanya besar-besar serta kurang terang atau jelas.
  • Bulu ekornya relatif lebih panjang.
  • Suaranya tidak melengking.


Burung betina
  • Paruhnya agak pendek, lebih kecil, dan lurus.
  • Ukuran kepalanya lebih kecil dan bulu surainya lebih lebat.
  • Bentuk kepala agak pipih dan bulu di depan bagian hidung tidak menonjol tetapi menaik dibagian belakang.
  • Bulu dagu berwarna abu-abu.
  • Bulu-bulu dibagian pantat kurang lebat.
  • Badan relatif lebih kecil derta dadanya tidak lebar.
  • Bercak-bercak warna bulu di dada polanya kecil-kecil dan warna hitam putihnya cukup jelas.
  • Ekornya lebih pendek.
  • Suaranya agak melengking dan kadang-kadang terdengar suara meliuk.

Selain dapat dikenali secar fisik, cucak rawa juga dapat dibagi berdasarkan daerah penyebarannya. Berdasarkan hal tersebut dikenal beberapa jenis cucak rawa, yaitu: cucak rawa Medan, cucak rawa Palembang (Muara Enim, Lahat, Batu Raja), cucak rawa Bengkulu, cucak rawa Lampung, cucak rawa Jawa Barat, cucak rawa Kalimantan, dan cucak rawa Malaysia.

Cucak rawa Medan dikenal yang paling baik diantara cucak rawa lainnya. Ini dapat dilihat dari ukuran tubuhnya yang lebih besar dari pada cucak rawa pada umumnya; suaranya yang keras, nyaring, dan merdu; serta gerakannya yang lincah dan memikat.


Memilih cucak rawa bakalan yang baik

Secara umum, baik dari muda hutan maupun anakan hasil dari penangkaran, sama saja untuk pemilihan bakalan, keduanya masih cukup sering dijumpai dipasaran. Namun unntuk burung cucak rawa yang muda hutan cukup sulit untuk dijinakkan, tetapi untuk suaranya lebih memiliki suara yang khas asli dibawa dari habitatnya. Sementara untuk yang dari hasil penangkaran dan masih piyik lebih gampang dijinakkan. Namun tidak memiliki suara yang khas jika tidak dilakukan pemasteran dengan baik. Bakalan yang baik adalah bakalan yang muda hutan dengan harapan akan mendapatkan kualitas suara yang bagus dengan memiliki kecendrungan suara kicauan yang baik.
Dasar pemilihan bakalan yang baik memang masih terdapat beberapa perbedaan/perselisihan silang pendapat (polemik). Banyak para kicau mania mengatakan bahwa cucak rawa dari medan adalah cucak rawa yang bagus. Namun asal-muasalnya pada kenyataannya tidak berpengaruh pada kualitas burung, kualitas burung lebih ditentukan dari kualitas bakalannya.
Ciri fisik dapat dijadikan salah satu patokan dalam memilih cucak rawa bakalan. Akan tetapi tidak mutlak karena harus ada burung pembandingnya. Namun yang menjadi hal masalah adalah pembandingnya yang “super” disaat kita memilih bakalan...???.

Berdasarkan pengalaman dari beberapa kicau mania, yakni mengatakan ciri-ciri gambaran cucak rawa yang bagus adalah sebagai berikut:
  1. Bentuk kepala agak bulat dan besar serta dahi yang menonjol.
  2. Bentuk paruh yang besar, panjang, dan kuat.
  3. Lubang hidung tidak lebar dan terlihat kecil karena tertutup bulu hidung.
  4. Leher panjang dan pangkal leher agak mengembang.
  5. Memiliki dada yang bidang dan punggung agak bongkok.
  6. Tulang paha kiri dan kanan agak merapat.
  7. Jari kaki kuat dan rapat dan cengkramannya terlihat sempurna.
  8. Badan berukuran besar dan panjang.
  9. Bulu sayap panjang, bulu dadanya terlihat mengkilap dan tampak lembut.
  10. Bulu ekornya panjang dan mengumpul, makin ke ujung semakin mengecil.
  11. Usahakan mencari cucak rawa yang suara ocehannya tebal atau berbunyi seperti treretek-treretek.


Perawatan burung cucak rawa

Perlengkapan yang diperlukan

  •      Sangkar
Burung cucak rawa biasa menggunakan sangkar yang berukuran 45 x 45 x 75 cm atau dapat disesuaikan dengan ukuran badan burung. Sebaiknya kita tidak menggunakan sangkar yang baru, karena ini dapat mengakibatkan paruh dan kepala menjadi luka jika kia memakai sangkar yang baru.
  •       Tenggeran
Untuk tenggeran atau tangkringan, biasanya di dalam sangkar burung cucak rawa diberikan dua buah tangkringan dengan posisi sejajar bersebelahan atas bawah dengan tidak menggangu keleluasaan bergerak dan melompat. Ukuran tangkringan berdiameter 2 cm dengan bahan yang terbuat dari kayu asam dan panjangnya disesuaikan dengan ukuran sangkar.
  •      Kerodong
Burung perlu diistirahatkan dengan menggunakan kerodong dan dapat juga dengan ditempatkan diruangan yang tenang. Kerodong sangat penting bagi burung cucak rawa. Karena selain dari untuk menjaga dari suhu udara yang dingin, burung ini jika seddang bersemangat berkicau terkadang sering tidak mengenal lelah apalagi jika mendengar suara kicauan burung lain, dan jika dibiarkan berkicau terus-menerus hal ini dapat merusak pita suara pada burung.


Pakan untuk burung cucak rawa
Burung cucak rawa di habitatnya biasa memakan hampir segala jenis buah-buahan. Akan tetapi yang paling digemari burung ini adalah buah ara, buah arberi, serta biji-bijian kecil. Cucak rawa juga gemar memakan siput sungai, kumbang kecil, serta lebah pengerek ini untuk memenuhi kecukupan protein hewani. Cucak rawa juga memakan jangkrik, telor semut merah (kroto), rayap, belalang, dan cacing tanah.

Burung cucak rawa hasil tangkapan dari alam harus diubah pola dan menu makannya. Hal ini untuk memudahkan peternak. Perubahan menu makanan juga jangan sampai mengabaikan kesehatan burung. Setelah dipelihara cucak rawa biasanya diberikan pisang kepok putih dan pepaya sebagai makanan pokoknya. Untuk tetap memenuhi kebutuhan proteinnya juga diberikan kroto dan jangkrik. Selain itu juga diberikan pakan tambahan berupa voer (pakan buatan).

Untuk melancarkan pencernaan terkadang para kicau mania juga ada yang memberikan pasir, kerikil, atau sejenis pecahan kerang dan batu padas. Jika kita ingin menangkarkan hal ini semua harus ada dalam satu kandang.




Mandi dan jemur
Cucak rawa adalah burung yang gemar mandi. Untuk yang telah terbiasa burung dapat dimandikan dengan menggunakan tempat khusus memandikan burung (keramba). Di tempat mandi ini, burung biasa menyejukkan diri hingga 2 – 3 jam. Burung cukup dimandikan sekali sehari. Kemudian burung perlu dijemur.  Untuk cucak rawa penjemuran tidak perlu dilakukan terlalu lama, burung cukup diletakkan ditempat yang relatif panas, misalnya digantung dibawah atap seng dari pukul 09:00 – 12:00, ini dimaksudkan untuk memperpanjang dan mengutkan nafas burung.

Umumnya cucak rawa cukup dijemur sehari satu kali. Sedangkan untuk sore harinya burung cukup diangin-anginkan saja. Selesai dilakukan penjemuran burung diangin-anginkan satu jam. Kemudian burung dikerodong dan diletakkan ditempat yang teduh. Jika ingin dibawa ke arena lomba sebaiknya penjemuran dan pemanasan seperti ini dihentikan dua hari sebelum kontes. Burung cukup dijemur pada pagi hari. Kemudian diangin-anginkan dan burung dikerodong. Tujuannya, agar burung tidak terlalu rajin berkicau sehingga akan mengurangi tenaga dan stamina jika akan dipersiapkan untuk lomba, jadi tenaga tidak akan terbuang sia-sia.


Masa mabung
Penangan masa mabung untuk burung cucak rawa relatif sama seperti burung kicau jenis lain. Burung ini juga membutuhkan banyak istirahat, dan harus di kerodong. Kerodon dibuka ketika akan diberi makan. Masa mabung burung cucak rawa hampir mirip dengan burung murai batu dan anis merah. Biasanya menghabiskan waktu sekitar dua bulan untuk pulih kembali.

Dalam masa mabung, ketika burung hendak dimandikan burung cukup disemprot saja dengan sprayer. Sedangkan untuk penjemuran burung cukup diangin-anginkan saja diruang terbuka dan tempat yang teduh pada pagi dan sore hari. Agar kondisi burung tetap terjaga jangan lupa tetap untuk memberikan asupan vitamin dan makanan tambahan.


Pemasteran
Prose pemasteran untuk burung cucak rawa dapat dilakukan menggunakan HP, CD, DVD, atau menggunakan burung master lain seperti burung trucukan atau berbah dan burung tledekan. Trucukan yang memiliki suara ganda banyak digemari oleh para kicau mania (hobi burung kicau). Untuk melatih mental supaya tidak terlalu liar dan giras, sangkar burung dapat di gantungkan ditempat yang tidak terlalu tinggi dan relatif ramai untuk orang sering lalu lalang.


Burung harus tetap dijaga kondisinya agar tetap rajin berkicau, berikut adalah cara yang dapat kita lakukan agar burung tetap rajin berkicau:
  • Burung kita pastikan dalam kondisi yang sehat dan prima. Hal ini dapat dilihat dari tingkah laku burung serta kotorannya. Jika burung tidak tampak seperti biasanya, seperti burung tidak mau makan, lesu, gelisah, sebaiknya proses pemasteran dihentikan. Begitu juga jika kotoran burung terlihat cairi danpucat.
  • Burung dimandikan sesuai jadwalnya.
  • Penjemuran burung sebaiknya dilakukan mulai dari pukul 07:00 – 09:00 pagi hari, karena sinar matahari pagi sangat baik bagi burung, hal ini dapat mencegah burung terkena kutu dan juga merangsang otot-otot burung karena akan sering bergerak sambil di jemur.
  • Burung harus selalu diberikan extra fooding sesaui dengan pola kebiasaannya. Seperti jangkrik dan kroto diberikan 3 - 4 ekor pada pagi dan sore hari. Extra foding yang berlebihan juga tidak baik untuk burung karena biasanya dapat membuat burung menjadi terlalu birahi.
  • Kita dapat menambahkan mineral baik berupa cairan atau serbuk pada air minum, dan ini harus diganti setiap hari.
  • Untuk merangsang agar burung tetap rajin berkicau, kita dapat mencarikan pasangannya. Pasangan dapat berupa jantan atau betina, namun, jangan mencarikan pasangan yang umurnya sudah terlaulu tua atau sudah jadi. Jika pasangannya burung yang sudah jadi dapat mengakibatkan mental burung kita menjadi kalah atau rusak.

Tips Melatih Cucak Rawa Muda



Agar cucak rawa muda tidak takut, jangan kita dekatkan dengan sampai burung cucak rawa yang telah jadi  dan berkicau dengan keras. Biarkan burung muda mendengarkan kicauannya sendiri. Usahakan pula agar cucak rawa muda mendengarkan kicauan, irama, lagu burung cucak rawa yang sudah jadi. Setelah masa pemeliharaan sudah memakan waktu beberap lama atau 5 - 6 bulan, ataupun menurut keyakinan kita burung sudah memiliki mental yang cukup baik. Barulah kita coba untuk mendekatkan dengan burung cucak rawa yang sudah bagus, namun tidak boleh dalam waktu yang lama, cukup dengan waktu 20 – 30 menit.

Burung cucak rawa jika sedang bersemangat untuk berkicau terkadang sering tidak mengenal lelah dan waktu. Terlebih ketika melihat dan mendengar suara burung lain. Untuk mencegah hal ini kita dapat mengistirahatkan burung dengan mengkerodongnya dan menempakannya di tempat yang teduh di ruangan yang agak tertutup. Karena hal ini  jika kita biarkan terus berkicau seharian dapat menyebabkan pita suara burung menjadi rusak.

Cucak rawa yang memiliki banyak variasi kicauannya sangat digemari oleh para kicau mania. Jika kita ingin mendambakan burung seperti itu, maka kita harus melatihnya dengan menggunakan burung pemandu yang lainnya. Yakni dengan menggunakan burung cucak rawa yang sudah jadi atau menggunakan suara master dari perangkat lain seperti CD, DVD, HP dan lainnya. Kita dapat memperdengarkan suara ini pada pagi hari mulai dari pukul 07:00 – 09:00, lakukan secara berulang dan berkala 2 – 3 kali seminggu, hiingga cucak rawa muda mampu mengikutinya. Kemampuan ini membuat harga cucak rawa menjadi tinggi. Dapat pula menggantungkan sangkar cucak rawa di pohon yang lumayan tinggi dan tempat yang teduh, terlebih jika pohon tersebut berada dipinggir kolam atau air yang mengalir, karena hal ini sangat disukai oleh cucak rawa, dan membuat suasana terkesan alami dan cucak rawa akan merasa berada pada habitat aslinya.

Tips Agar Membuat Ciblek Rajin Berkicau


Burung Ciblek
Ada beberapa cara untuk membuat burung ciblek menjadi rajin berkicau, jika ciblek kita memang terlihat terlalu pendiam, berikut saran yang dianjurkan:

  • Menggunakan cermin

Kaca atau cermin dapat kita pakai untuk membuat ciblek menjadi rajin ngoceh atau berkicau. Cara yang kita lakukan adalah dengan menggantungkan cermin kecil di tempelkan di sangkar burung ciblek bakalan, terutama untuk ciblek yang baru beberapa minggu atau beberapa bulan kita pelihara. Dapat juga kita mendekatkan sangkar burung dengan cermin yang besar. Cara ini hampir tidak memiliki resiko sama sekali, walaupun ciblek tidak akan langsung berkicau ketika didekatkan dengan cermin. Namun jika hal ini kita lakukan beberap kali, krlak burung akan menjadi rajin berkicau.

  • Menggunakan burung sejenis sebagai lawan tanding

Cara yang kita lakukan adalah dengan mendekatkan ciblek dengan ciblek lain, baik jantan atau betina. Namun yang harus kita perhatikan adalah umur perawatannya. Ciblek yang mentalnya lemah biasanya akan menjadi diam tidak mau berkicau ketika di adu. Namun cara tidak terlalu baik, karena akan membuat mental ciblek menjadi drop, bahkan bisa berakibat stres bagi burung, dan jika ciblek menjadi stres dapat kita dekatkan dengan ciblek betina.

Tips Agar Mental Pentet atau Cendet tetap Tinggi dan Terjaga


Selain kesehatan fisik kesehatan mental merupakan faktor yang sangat penting. Menjaga kesehatan mental burung mutlak harus dilakukan, hal ini supaya burung dapat tetap rajin berkicau. 

http://www.hobiduniakicau.blogspot.com
Burung Pentet

Berikut adalah beberapa tips yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental pentet:

  1. Jangan mengubah posisi tempat pakan burung.
  2. Usahakan untuk  mengubah posisi dan lokasi menggantungkan sangankar burung di tempat-tempat yang relatif ramai dilalui orang, atau tempat yang berisik dan gaduh.
  3. Jangan mengubah bentuk dan tempat tangkringan burung pentet.
  4. Usahakan pentet terbiasa menggunakan krodong, topi atau payung yang warnanya beraneka ragam.
  5. Burung dibiasakan bertemu dengan burung lain sejenis atau yang berlainan jenis. Jiak dengan burung sejenis jangan terlalu lama jika kita belum begitu yakin dengan mental burung kesayangan kita.
  6. Dalam kurun waktu seminggu sekali burung dibiasakan untuk di bawa jalan-jalan memakai motor, sesekali bisa tanpa memakai penutup krodong, jika burung belum terbiasa gunakan krodong yang tipis atau hampir tranparan.
  7. Jika bisa, kita memelihara pentet lain yang mentalnya tidak baik, ini digunakan sebagai lawan tanding untuk dijadikan “tumbal” yang akan selalu dilabrak oleh burung kelangenan kita. Hal ini bertujuan untuk memberikan terapi mental kepada burung kita, supaya burung merasa “menangan”. 

Tips Melatih Branjangan Muda


Burung Branjangan
Menurut pendapat beberapa para kicau mania (penggemar hobi burung kicau), bahwa burung branjangan muda lebih gampang untuk dilatih agar cepat berkicau. Berdasarkan pengalaman itulah bahwa sangkar branjangan muda hutan sebaiknya digantung di tempat yang rendah, sehingga branjangan akan terbiasa dengan lalu lalang baik orang maupun kendaraan.

Kroto basah diberikan secukupnya setiap hari, pada pagi dan sore. Jika masih terdapat sisa makanan pada tempat pakan, sebaiknya dibuang atau dibersihkan dan diganti yang baru. Dapat berupa ulat hongkong dengan porsi 3 – 4 ekor pada pagi dan sore hari. Menu dapat pula diatur dengan pagi kroto sore ulat hongkong atau sebaliknya.

Usahakan untuk memberikan buah-buahan segar setiap seminggu sekali. Sedangkan untuk branjangan dewasa berikan voer secukupnya ditambah ½ sendok teh biji-bijian. Extra fooding berupa jangkrik dapat diberikan 1-2 ekor perharinya. Dalam durasi waktu lebih kurang dua bulan biasanya branjangan muda hutan sudah gemar ngoceh. 

Tips Meningkatkan Performa Burung Kicau


Salah satu cara menjaga kesehatan burung adalah dengan memberikan pakan yang tepat, seimbang, dan konsisten. Kesehatan fisik burung akan tercapai jika burung tercukupi dalam hal pakan, air, serta sinar matahari. Sedangkan untuk menjaga kesehatan mental burung, burung kelangenan harus kita usahakan agar burung tetap dalam kondisi riang burung tidak dalam keadaan tertekan.

Kicauan burung sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan burung. Baik kesehatan fisik terutama kesehatan mentalnya. Hal ini tidak dapat dipisahkan sama sekali. Sesehat apapun kondisi fisik burung, jika mental burung terganggu maka akan berpengaruh pada kondisi fisiknya. Burungpun akan menjadi mogok berkicau.

Jika serangga merupakan pakan utama burung, maka burung perlu diberi tambahan vitamin secara rutin dan berkala. Sedangkan untuk burung yang tidak kita berikan voer, maka wajib kita harus menambahkan suplemen, terutama vitamin. Jika pakan utamanya berupa buah, maka burung perlu kita berikan pakan tambahan berupa serangga secara teratur dan terukur. Sementara untuk burung yang pemakan biji-bijian maka kita perlu untuk sering memberikan serangga, sayur dan buah-buahan.


Hal yang paling penting dari itu semua adalah KONSISTENSI DALAM PEMBERIAN. Baik dalam hal takaran terutama jadwalnya. Pemberian pakan dengan jadwal yang tidak teratur dan takaran yang tidak terukur, ataupun jenis pakan yang sering berganti, hal ini dapat menyebabkan burung menjadi tidak stabil kondisinya. Berkaitan dengan hal masalah konsistensi inilah, maka para penggemar kicau mania harus menetapkan jadwal, jenis, serta takaran pakan yang akan kita berikan kepada burung kelangenan kita. Konsistensi juga perlu kita terapkan pada hal lain yaitu diantaranya memandikan, menjemur, serta perawatan burung yang lainnya.

Tips Tempat Membeli Burung



Beberapa tempat yang baik dan sering dilakukan dalam membeli burung kicau


1. Di Pasar atau kios burung
Jika kita hendak membeli burung dipasar atau kios burung, ketelitian, kejelian serta kesabaran sangat kita perlukan. Ada baiknya dipilih burung yang bakalan muda hutan atau trorolan. Sebaiknya hindarilah membeli burung tua atau yang setengah jadi, karena memiliki banyak resiko. Burung yang tua atau setengah jadi biasanya lincah dan tampak gesit (giras). Walaupun sudah memiliki bulu yang sempurna akan tetapi kicauannya masih ngriwik...


2. Di tempat penangkaran 
Ketika kita memutuskan untuk membeli burung di tempat penangkaran, keuntungan yang kita dapatkan diantaranya kita dapat mengetahui asal-usul keturunannyadengan jelas. Namun sebaliknya kerugian jika memebeli di tempat penangkaran adalah kita tidak dapat mengetahui prestasinya di arena kontes burung kicau. 


Sebaiknya beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika ingin membeli burung di tempat penangkaran adalah:
  • Pastikan indukannya pernah juara, atau indukan yang pernah punya nama besar.
  • Pastikan penangkar mau mengganti jika ternyata dikemudian hari jenis kelamin burung tidak sesuai dengan harapan kita.
  • Pastikan anakan burung sudah mau makan sendiri. Akan lebih bagus lagi jika anak burung sudah mau makan voer.


3. Membeli dari teman
Jiak kita membeli burung dari, kita harus pastikan dan yakin bahwa teman tersebut adalah orang yang jujur dan memiliki track record yang baik. Memang membeli burung dari teman adalah salah satu cara yang relatif aman, karena kita sudah saling percaya.

4. Membeli burung di tempat LATBER (Latihan bersama).
   Keuntungan membeli burung di tempat Latber adalah kita dapat membeli burung dengan kualitas yang benar-benar baik sesuai dengan yang kita harapkan. Karena kita dapat melihat langsung performa burung di arena latber, sehingga kita dapat bebas memilih. Akan tetapi jika kita ingin membeli burung di arena latber, kita harus mempersiapkan dana yang relatif banyak, karena bisa dipastikan harga burung-burung tersebut akan relatif cukup tinggi. Pemilik burung kelangenannya pasti tidak akan mau melepas burung kesayangannya jika harga yang mereka ingin tidak kita penuhi. Jika terjadi negosiasi pasti akan memakan waktu yang cukup lama untuk mencapai kesepakatan harga.

      5.  Membeli burunng dari pemelihara hobi rumahan.
    Membeli burung hobi piara rumahan bukan hal yang gampang, karena biasanya penggemar rumahan memelihara burung hanya untuk kelangenan atau koleksi hobi saja. Mereka tidak mempersiapkan burung untuk lomba, tidak pula untuk dijual jika belum merasa bosan dengan burung piaraannya.

   Burung-burung dari para hobiis biasanya kebanyakan berkualitas baik, akan tetapi kurang perawatan. Namun, jika kita benar-benar menginginkan burung mereka, kita harus pandai-pandai untuk merayu pemiliknya serta berani untuk mengeluarkan dana yang cukup banyak. Setelah kita berhasil mendapatkan burung tersebut kita harus merawat dan melatih kembali burung tersebut sesuai dengan kriteria perawatan untuk lomba.

CIBLEK (Prinia Familiaris-Familiaris)


Dengan semakin banyaknya penggemar burung kicau di tanah air saat ini, maka berimbas pada semakin banyak pula yang menggemari burung ciblek. Ciblek sudah semakin sering diperlombakan karena suaranya yang sangat indah terdengar, burung ciblek juga memiliki istilah sebutan lainnya seperti: cininin, kipas, pacikrak.

Burung ciblek memiliki daya tarik karena suaranya yang merdu. Walau hanya satu irama, suara kicauan burung ciblek sangat enak didengarkan, terlebih jika suara kicaunnya dalam waktu yang cukup lama dan dalam tempo yang tinggi. Akan lebih menarik jika didekatkan dengan burung jantan sejenis, ciblek akan berkicau sambil memainkan ekornya.

Daya tarik lain dari burung ini adalah jika kita lepaskan burung ini dapat balik sendiri kembali ke sangkarnya, namun hal ini belum banyak yang mengetahuinya. Tetapi hal itu dapat dilakukan jika ciblek sudah jinak dan telah dibiasakan dari masih muda.
Penyebaran burung ini hampir diseluruh kepulauan di Indonesia, diantaranya Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan dan Irian. Habitat asli burung ini banyak terdapat di perkebunan,  persawahan, dan ladang-ladang. Burung ciblek suka memakan biji-bijian dan sarangnya terbuat dari rerumputan.


Ciri Umum Burung Ciblek
Burung ciblek yang banyak dipelihara para kicau mania dan banyak diperjualbelikan dipasaran ada dua jenis, yaitu: Prinia Familiaris Familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Ciri fisik kedua jenis ciblek ini nyaris sama ketika masih muda, sehingga cukup sulit untuk membedakannya. Jika telah dewasa akan terlihat jelas perbedaannya.

http://www.hobiduniakicau.blogspot.com
Burung Ciblek

Prinia familiaris familiaris memiliki ukuran panjang tubuh ± 12 cm dengan dada yang lebih bidang. mempunyai warna bulu yang lebih gelap, warna hitam keabu-abuan dengan warna putih lebar di kedua sayapnya. Untuk yang berkelamin jantan bersuara lebih keras, tajam, dan membentuk suara cikrak yang tebal dengan dikombinasi suara cicitan.
Untuk ciblek jantan varietas ini memiliki badan yang lebih besar serta ekor yang lebih panjang jika dibandingkan dengan betinanya. Bulu dada bagian atas dan sisi samping berwarna hitam. Bulu dada bagian perut kuning keputihan dan akan menjadi putih bersih jika sudah tua dan telah lama dipelihara. Kepala hingga ke sayap berwarna abu-abu gelap. Sedangkan untuk yang berjenis kelamin betina memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil serta ekor yang lebih pendek. Bulu dada kuning keputihan. Bulu kepala hingga sayap abu-abu pudar. Ketika bersuara cinenin-cinenin.burung ciblek jenis inilah yang sering digunakan sebagai burung kicauan.

Prinia familiaris olivaces burung ciblek varietas ini memiliki ukuran tubuh yang lebih ramping dengan dada yang sempit. Warna bulu yang terang atau lebih muda dengan garis putih pendek di keduabelah sayapnya. Bulu dada yang jantan berwarna hitam pudar. Kicauannya lebih sering menonjolkan jeritan-jeritan yang panjang seperti cikrak-cikrak-cet-cet. Suaranya terdengar tipis dan kurang keras, sehingga menyebabkan ciblek jenis ini tidak ada yang membawanya ke arena lomba. Akan tetapi suara ciblek jenis ini sering digunakan kicau mania untuk memaster burung kicau lain, seperti Murai batu, kacer, kenari, poksay, hwa mei, dan burung kicau lain.


Memilih ciblek bakalan yang baik
Suara yang bagus pada burung ciblek bakalan biasanya memiliki paruh yang agak panjang dan tidak terlalu tebal. Sedangkan untuk ciblek yang memiliki paruh yang pendek dan tipis biasanya burung ini kurang rajin berkicau, suaranya mengambang, serta volume suara yang tipis.
http://www.hobiduniakicau.blogspot.com
Burung Ciblek

Pada umumnya ciblek dapat dikatakan bagus jika rajin berkicau. Jika kita ingin menjadikan sebagai burung lapangan, hal ini tidak dapat kita jadikan suatu ukuran. Suara kicauan dapat dikatakan bagus jika volume suaranya besar, tajam, keras, cepat serta tebal. Hal ini sangat dimungkinkan kita bisa mendapatkannya dari ciblek bakalan yang baru ditangkap dari hutan.



Perawatan
Burung ciblek tidak terlalu rumit dalam perawatannya. Hanya memerlukan beberapa hal yang harus diperhatikan, sepert rutinitas pemberian pakan, membersihkan kandang, serta proses dalam memandikan burung ciblek.

a. Perlengkapan Kandang yang diperlukan
  • Sangkar 
Burung ciblek memiliki sangkar yang berukuran kecil, biasanya untuk ukurannya sangkar   ciblek adalah 20 x 25 x 60 cm.
  • Tenggeran
Sangkar burung kicau pada umumnya mempunyai dua tenggeran atau tangkringan di dalamnya. Sedangkan untuk burung ciblek sebaiknya cukup diberikan satu tangkringan saja.

  •       Kerodong
Tidak ada perlakuan khusus untuk aturan pengguaan kerodong. Namun pada umumnya penggunaan kerodong pada ciblek sama dengan burung kicau lain. Kerodong bagi ciblek berfungsi sebagai pelindung dari gigitan nyamuk serta angin dingin serta digunakan di saat burung memasuki masa mabung.
·         

     Pakan

Makanan utama burung ciblek adalah kroto (telor semut), ciblek akan rajin berkicau jika diberikan kroto. Kroto yang kita berikan harus dalam keadaan segar, bersih dan tidak berbau. Jika kroto sudah terlalu lama disimpan biasanya akan bau, sebaiknya kroto disimpan hanya dalam waktu 4-5 hari.

Dalam melakukan pemberian kroto  diatur 3 – 4 dengan jumlah yang dibatasi, ini dimaksudkan supaya ciblek dapat terbiasa dengan takaran yang sedikit dan langsung habis. Dari beberapa pengalaman yang sering diamati bahwa ciblek akan lemas bisa menjadi mati jika selama 4 – 5 jam tidak diberikan kroto. Biasanya, sayap akan turun dan terlihat berlompatan ingin keluar sangkar.

Pemberian pakan yang bervariasi dapat memenuhi kecukupan gizi bagi burung, oleh sebab itu pemberian kroto perlu diselingi makanan lain. Jika hal ini dilakukan gizi burung akan seimbang, baik protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan mineral. Jika pemberian makanan selingan tidak diberikan, biasanya, bulu burung ciblek akan tampak terlihat kusam serta akan mengalami kesulitan ganti bulu. Dan akan mengalami waktu yang untuk masa pertumbuhannya kembali.

Diantara makanan tambahan atau selingan yang sering diberikan oleh para kicau mania (penggemar burung kicau) yakni kuning telor rebus dan voer. Kuning telor rebus memeang masih relatif jarang diberikan kepada ciblek, namun jika sudah terbiasanya diberikan, kita tidak akan mengalami ketergantungan terhadap kroto, karena kroto sendiri relatif sulit didapatkan.

Untuk membiasakan ciblek mau menyantap kuning telor, caranya ciblek kita biarkan dalam kondisi kelaparan dengan waktu sekitar 30 – 40 menit,  pakan yang ada di dalam sangkar kita kosongkan. Dalam kondisi yang kelaparan biasanya ciblek akan langsung menyantap kuning telor rebus. Dalam satu hari kuning telor rebus cukup diberikan 2 – 3 kali saja, dengan takaran sekali habis. Jika tidak habis sisa makanan harus dibuang atau disingkirkan karena akan mendatangkan banyak semut.

Selain voer, kroto, kuning telor dapat juga kita berikan ulat daun, belalang yang kecil, jangkrik, dan ulat hongkong. Ulat hongkong dan jangkrik merupakan merupakan makanan yang paling populer dikalangan kicau mania, karena mudah didapat serta harganya yang relatif murah. Namun juka pemberian ulat hongkong terlalu berlebihan dapat membuat pencernaan burung menjadi sakit serta kotorannya menjadi encer. Untuk takaran pemberian ulat hongkong 4 – 5 ekor, cukup diberikan seminggu tiga kali.

·         Mandi Jemur
Salah satu rutinitas perawatan yang harus dilakukan terhadap burung ciblek adalah memandikannya, ciblek yang sering dimandikan akan terlihat bersih dan rapi. Dan untuk burung ciblek bakalan yang baru kita pelihara jika sering dimandikan, suaranya akan terangsang untuk lebih sering berkicau.

Keramba merupakan tempat khusus yang dapat dipergunakan untuk memandikan ciblek, tempat mandi tersebut dapat berupa bak aluminium atau yang terbuat dari plastik. Memandikan ciblek di keramba harus dengan sabar, karena kita harus menunggui ciblek hingga mau mandi sendiri, terlebih jika ciblek masih liar dan belum terbiasa mandi sendiri. Ciblek perlu dilatih secara berkesinambungan untuk membiasakannya mandi sendiri.

Cara lain yang sering dilakukan dalam memandikan ciblek adalah dengan menyemprotnya memakai sprayer yang halus. Untuk melakukan hal ini persiapan yang harus dilakukan adalah mengeluarkan pakan burung, serta menyemprotkan dengan hati-hati karena akan membuat burung berlompatan kesana kemari.

Setelah burung dimandikan, ciblek dapat dijemur dan waktu yang baik untuk menjemur burung adalah pada pagi hari dibawah pukul 10:00. Namun jika tidak ada cahaya matahari sebaiknya burung tidak perlu untuk dimandikan, namun jika sudah terlanjur dimandikan burung cukup diangin-anginkan di tempat yang teduh, setelah itu sangakar dapat dikerodong.


Masa Mabung
Setiap jenis unggas akan mengalami masa pergantian bulu atau rontok bulu (mabung, ngurak, moulting), bulu akan berganti, pori-pori akan membesar serta burung akan sangat peka terhadap perubahan iklim cuaca. Namun hal ini bagi para kicau mania murupakan kesempatan yang sangat baik untuk melakukan pemasteran. 

Berikut adalah cara perawatan pada ciblek yang sedang mengalami masa mabung:
  • Ciblek ditempatkan disangkar yang relatif cukup besar
  • Ciblek tidak perlu dimandikan.
  • Sangkar dibersihkan setiap hari, hal ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran akibat bakteri, kotoran serta sisa makanan.
  • Ciblek dapat dijemur atau dihangatkan dalam kerodong dalam sekitar satu jam saja, lakukan pada saat terik matahari.
  • Pemberian extra fooding dikurangi, usahakan ciblek makan voer yang banyak agar membantu proses pertumbuhan bulu kembali lebih cepat, ada juga pendapat dari beberapa kicau mania yang menyarankan untuk memberikan voer ayam, karena mengandung protein yang cukup tinggi.
  • Pemberian vitamin, seperti B, C, dan D untuk mempertahankan kondisi ciblek danmenjaga metabolismenya.

Pemasteran

Burung ciblek biasanya kebanyakan dimaster dengan burung gereja, perenjak, herda sanger, kenari dan love bird. Sedangkan untuk waktu yang baik dan tepat dalam melakukan pemasteran adalah pada saat burung masih piyik dan pada saat burung sedang mengalami masa mabung atau rontok bulu. Gagal atau berhasilnya dalam melakukan pemasteran ketelatenan kita dan tentunya kecerdasan dari ciblek itu sendiri.

Ciblek yang akan dilatih sebaiknya telah mengalami ganti bulu minimal satu kali semenjak kita pelihara dari bakalan. Pemasteran dapat dilakukan jika sudah tumbuh bulunya selama 60 hari. Saat pertama kali dilakukan pemasteran  jarak sangkar jangan terlalu dekat. Jika pemasteran sudah berjalan dan burung tidak mau berkicau, sebaiknya latihan jangan diteruskan, karena mental burung belum terlalu baik. Jika diteruskan dapat menjadikan suara kicauannya kurang baik nantinya. Setelah ciblek dilatih berkicau dengan indah dan merdu, ciblek dapat dilatih mentalnya, sehingga burung tidak akan macet atau mogok berkicau jika kita bawa ke arena lomba nantinya.

ANIS MERAH (ZOOTHERA CITRINA)

Burung anis merah penyebarannya tersebar dibeberapa daerah yang meliputi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Kalimantan, Cina, India, dan hampir seluruh Asia Tenggara. Habitat asli burung ini adalah hutan dan padang belantara. Burung ini membuat sarang dari bahan rerumputan. Burung ini lebih senang hidup di daerah yang berada di dataran tinggi, relatif sama dengan anis kembang.



Anis merah adalah burung penyanyi yang riang. Selain memiliki suara khas yang berbunyi chiiiiit... ternyata juga banyak memiliki keindahan suara yang lain. Wajar jika saat ini burung anis merah masih menjadi maskot para penggemar kicau mania. Harga burung anis merah juga masih relatif cukup tinggi, walaupun belum pernah menjadi juara terlebih jika sudah pernah menjadi juara.

http://hobiduniakicau.blogspot.com
http://hobiduniakicau.blogspot.com



A. Ciri umum untuk membedakan jenis kelamin

Untuk burung anis merah yang sering diikut sertakan dalam perlombaan adalah burung anis merah yang berjenis kelamin jantan. Untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin burung anis merah ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan dalam membedakan jantan dan betina, yaitu:

     
     1.   Fisik

Ukuran tubuh anis merah sekitar 20 cm, warna bulu hitam dan terdapat warna merah bata pada kedua belah sayapnya. Anis merah jantan memiliki warna merah yang lebih terang dengan kombinasi hitam legam yang mengkilat. Untuk anis merah betina ukuran tubuh sama namun memiliki warna merah bata dan hitam yang lebih pudar.



Cara lain untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan meilhat kloaka dan tulang supit (dua tulang pengapit kloaka/tulng pinggul). Jika jarak antara tulang supit relatif longgar dan kloakanya besar dan memerah, anis merah tersebut berjenis kelamin betina. Kalau jarak sempit dan kloakanya rapat, berarti burung anis merah jantan. Burung anis merah betina juga banyak yang bisa bernyanyi namun tidak memiliki variasi suara yang baik.



     2.   Perilaku

Anis merah betina akan takut jika didekati dengan anis merah jantan. Ini menandakan anis merah betina sedang menarik perhatian anis jantan atau sedang bergairah. Anis merah betina yang sedang birahi pasti takut jika didekati anis merah jantan dewasa, apalagi jika anis jantan tersebut sedang berbunyi ngerol, tetapi tidak semua anis merah betina takut jika didekati anis merah jantan, terutama jika yang jantan lebih muda usianya.



     3.   Alat tes

Sexing detection atau test-sexing, adalah alat yang digunakan untuk menentukan jenis kelamin, tingkat akurasi alat ini mencapi 75%. Alat ini berbentuk seperti termometer . cara penggunaannya yaitu dengan memasukkan ujung test sexing kedalam dubur. Indikator yang ada pada alat tersebut akan menunjukkan jenis kelamin burung tersebut, jantan atau betina.





B. Memilih anis merah bakalan


Pada umumnya anis merah yang cocok untuk diikutsertakan dalam lomba adala anis merah jantan. Anis merah jantan memiliki kepala yang terlihat kotak, bagia atas agak gepeng, dan panjul pada bagian belakang. Mata besar menonjol keluar seperti melotot, bersih, dan bening. Lehernya panjang. Bentuk paruh besar panjang dantebal yang proporsional, lurus, serta lubang hidung yang besar. Badan panjang, ramping dan tidak terlalu besar, dan terlihat berdiri tegap. Warna bulu cerah dan mengkilap. Warna bulu merah bata agak tua, bulu dibagian sayap agak kebiruan, sedang bulu kaki berwarna hitam.


Pada burung anis merah bakalan yang bagus, terdapat belahan di bulu bagian dada, tetapi tidak menggembung. Ujung paruhnya tampak lancip. Selain dari tampilan fisik memerhatikan anis merah bakalan yang baik kita juga harus melihat tingkah lakunya. Anis merah yang baik biasanya akan senang melompat kesana kemari dengan disertai bunyi ngeriwik kecil. Untuk suara pilih anis merah yang suara cricitannya keras dan cerewet.


Pada saat berkicau, anis merah sering memperlihatkan gaya dengan atraksi badannya. Para kicau mania sering menyebutnya dengan istilah “gaya teler”. 
Untuk memprediksi gaya teler tersebut dapat dilihat dari penampilan sebagai berikut:

  • Anis merah yang memiliki badan yang kecil dan buntet (pendek) akan lebih cenderung memiliki gaya teler nungging.
  • Anis merah bertubuh ramping dan cenderung panjang, biasanya akan bergaya doyong atau semi doyong.
  • Anis merah yang sering terlihat membuka ekornya, biasanya bergaya teler sambil memeainkan ekornya.





C. PERAWATAN

Selain memandikan, memberikan pakan, serta menjemur terutama untuk anis merah yang masih trotolan, juga yang harus perlu diperhatikan adalah kosistensi rutinitasnya harus tepat waktu. Karena kesalahan dalam perawatan dapat menyebabkan anis merah trotolan yang bakalan menjadi lama untuk mengeluarkan kicauan suaranya.

a. Perlengkapan kandang



  1.     Sangkar Untuk sangkar anis merah ukurannya sama dengan sangkar anis kembang. Bahan yang digunakan yang tidak dapat melukai anis merah, bisa berupa bambu, kayu, kawat, aluminium, yang penting aman buat anis merah.
  2.     Tenggeran Banyak para kicau mania menggunakan kayu asam sebagai bahan untuk tenggerannya, selain tekstur yang kasar dan juga kuat, kayu asam juga tahan lama. Dalam satu sangkar dapat dipasang satu tenggeran agar anis merah dapat menjejakkan kaki setelah melompat kesana kemari.
  3.     Kerodong Tujuan penggunaan kerodong agar burung tidak mudah stres jika terlihat burung lain, juga digunakan pada saat burung sedang mabung.



     b. Pakan


Anis merah memang terkenal tidak gampang dalam merawatnya, burung ini terkenal cukup rewel dalam perawatannya, sehingga membutuhkan kesabaran, ketelatenan, ketekunan yang ekstra dalam merawatnya.



Anis merah biasanya diberikan extra fooding 2 ekor jangkrik diberikan pada pagi dan sore hari. Selain itu diberikan juga kroto (telur semut) satu sendok teh dua kali seminggu, dapat juga diberikan buah-buahan seperti pisang, apel, dan pir. Usahakan memberikan secara rutin 2-3 kali seminggu. Cacing dan voer tetap diberikan sebagai makanan pokok, cacing diberikan 4-5 ekor setiap hari.



     c. Mandi Jemur


Memandikan burung anis merah dapat dilakukan pada pagi dan sore hari. Memandikan pada waktu pagi hari anatara pukul 06:00 – 09:00 jauh lebih menguntungkan karena panas matahari pada waktu tersebut belum berbahaya. Ada beberapa cara dalam memandikan anis merah. Pertama, tempat mandi dimasukkan kedalam sangkar atau dikaitkan di pintu sangkar. Tempat mandi seperti ini sudah banyak dijual dipasaran. Cara kedua, burung dipindahkan ketempat mandi yang dibuat khusus sebagai tempat mandi burung. Cara ini lebih banyak dipakai oleh para penggemar burung kicau, karena burung dapat mandi dengan lebih leluasa.



     4.  Masa Mabung


Burung anis merah mengalami masa mabung yang paling lama. Proses tumbunya kembali bulupun memakan waktu yang paling lama. Sekitar tiga bulan. Sedangkan untuk burung lain hanya memakan waktu dua bulan.

Setelah kondisinya kembali seperti sediakala, terkadang burung tidak mau kembali mengeluarkan kicauan terlebih tembakan-tembakan andalannya. Hal ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman akan masa mabung. Ternyata setelah masa mabung ada masa untuk mengeraskan kembali bulunya dan itu memakan waktu 3-4 bulan.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika anis merah sedang mengalami masa mabung:

  • Setiap hari burung harus terus dikerodong, kecuali ketika hendak diberi pakan
  • Burung jangan terlalu sering dimandikan. Waktu mandi yang biasanya setiap hari sekali, dikurangi menjadi 2-3 hari sekali. Ini agar supaya proses perontokan bulu dapat lebih cepat.
  • Kebersihan sangkar harus selalu tetap terjaga
  • Penjemuran tidak perlu dilakukan. Burung cukup digantungkan di tempat yang teduh.
  • Burung diasingkan dari burung sejenis.
  • Letakkan burung master disekitar sangkar anis yang mabung agar anis dapat di master
  • Beri vitamin B kompleks atau growvit pada minumannya. Diperlukan untuk menjaga stamina burung.
  • Berikan kroto lebih banyak dan kurangi pemberian jangkrik menjadi setengah dari kebiasaan.



E. Pemasteran


Burung anis merah biasanya dimaster dengan burung master yang tipe suaranya ngecret (istilah untuk suara anis merah yang bagus) seperti suara pada burung; Love Bird, Cucak Jenggot, Manyar, Jalak Suren, serta tengkek udang. Memaster anis merah dapat dilakukan dengan cara menggantungkan anis merah didalam sebuah ruangan. Sebaiknya anis merah sudah dimaster sejak masih piyik (sejak usia 2 bulan). Anis merah yang masih muda jika dimaster hasilnya dapat lebih maksimal. Proses pemasteran juga baik dilakukan ketika sedang mengalami masa mabung. Setelah selesai masa mabung biasanya anis akan dapat menirukan suara-suara masternya. Anis merah yang cerdas akan mampu menyerap suara masternya dalam tempo waktu 3 bulan. Sedang anis merah yang lamban akan memakan waktu yang lebih banyak.