Search This Blog

Thursday, November 07, 2013

Burung Kapas Tembak


Burung Kapas Tembak pamornya semakin menanjak seiring dengan ramainya perlombaan burung kicau di tanah air. Memelihara dan merawat burung jenis ini relatif cukup mudah. Burung Kapas Tembak umumnya digunakan sebagai burung master. Tetapi banyak juga yang menjadikan burung ini sebagai burung lapangan/Lomba/Kontes, cukup banyak jenis burung ini yang mendulang prestasi dan penyumbang poin dalam suatu lomba.



KARAKTER DASAR BURUNG KAPAS TEMBAK
  • Burung ini bukanlah burung petarung, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
  • Sifat burung ini mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak dan beradaptasi kepada manusia.
  • Agresor. Apabila disekitarnya ada suara burung lain yang memiliki frekuensi tinggi, burung ini langsung menimpali.


PEMILIHAN BAHAN BURUNG KAPAS TEMBAK YANG BAIK
(CIRI-CIRI KAPAS TEMBAK YANG BAIK DARI KATURANGGAN)

Ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam memilih bahan atau bakalan pada burung Kapas Tembak, diantaranya sebagai berikut:
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
  • Warna bulu tegas dan kering, diyakini memiliki irama lagu yang sangat panjang.
  • Memiliki Jambul dan Jenggot yang lebih besar. Burung akan mempunyai wibawa yang besar apabila berhadapan dengan burung Cucak Jenggot dan burung Kapas Tembak lain. 

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK KAPAS TEMBAK

  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • Buah Segar, burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung Vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.


PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG KAPAS TEMBAK

Perawatan harian untuk burung Kapas Tembak relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutindan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Kapas Tembak:
  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
  3. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak lain.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Note:
Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 3x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan hari Sabtu pagi.
Ulat Hongkong dapat diberikan 5 ekor 3x seminggu.
Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.


PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore.
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.

PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 5x seminggu.
  • Mandi dibuat 3 hari sekali saja.
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.
  • Berikan Vitamin dan Mineral.

PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA
Perawatan lomba untuk burung Kapas Tembak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.

Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Kapas Tembakyaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Kapas Tembak:
  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Jangkrik 2 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
Note:
Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.


PERAWATAN PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Kapas Tembak:
  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG KAPAS TEMBAK PADA MASA MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak.

Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.

Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Kapas Tembak: 
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  • Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
  • Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.


SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG KAPAS TEMBAK
Irama lagu yang dimiliki burung Kapas Tembak memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepadafilosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).

Memilih suara-suara master untuk burung Kapas Tembak janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
  1. Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
  2. Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
  3. Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan.

Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.

Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicaudalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.

Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

Kunci keberhasilan dalam memaster burung Cucak Jenggot dan Kapas Tembak adalahmemaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuaidengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).

Satu lagi yang terpenting, jangan lupa untuk selalu memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback) kepada burung andalan kita. Agar irama lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi rusak.

Thursday, October 17, 2013

Penangkaran Burung Kacer / Murai Tanah

Inspirasi awal yang biasa terjadi pada para penghobi hewan piaraan jenis burung kicau untuk melakukan penangkaran terhadap burung kicau selain dari hobi adalah rasa penasaran ingin mencoba sesuatu yang hal baru, cukup banyak burung kicau yang telah berhasil di tangkarkan, Diantara berbagai jenis burung kicau yang telah sukses dan pernah di coba ditangkarkan adalah burung Kacer, burung kacer ini memang burung yang exotik, selain kicauannya yang merdu juga gaya ketika bertarung sangat menarik burung ini juga cukup pintar untuk menirukan jenis suara burung kicau yang lain. coba kita renungkan dan perhatikan dengan seksama terhadap burung ini, karena selain masih relatif mudah didapat , burung ini juga tidak terlalu memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk melakukan penakangkarannya. adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beternak burung kacer diantaranya sebagai berikut:


A. KANDANG TERNAK
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk penangkaran kacer yang relatif ideal adalah ukuran panjang 100cm lebar 100cm dan tinggi 180 cm, untuk rangka kandang bisa menggunakan dari kayu balo, karena sifat kayu cukup keras, insyaAllah tahan terhadap serangan rayap dan cuaca dan harganya relatif lebih murah dari pada kayu jati.
Persyaratan yang ideal untuk sebuah kandang penangkaran burung adalah:
a. Tumbuh-tumbuhan
b. Kolam/ bisa disiasati dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air
c. Tempat makan dan minum
d. Pangkringan
e. Glodok sarang
f. Tulang sotong


B. INDUKAN BURUNG
Kualitas indukan kacer mempunyai pengaruh terhadap kualitas anakannya, oleh sebab itu, indukan kacer hendaknya dipilih yang mempunyai kualitas bagus yang cirinya kurang lebih sebagai berikut:
  • Tidak cacat secara fisik.
  • bentuk badan yang besar dan panjang.
  • gerakkan gesit, enerjik, dan sorot mata tajam.
  • telah memasuki masa birahi (kira-kira di atas 12 bulan).
  • rajin berkicau
catatan:
  1. Indukan jantan bisa berasal dari tangkapan muda hutan yang sudah berumur lebih dari 10 bulan.
  2. Indukan betina diusahakan mencari indukan betina yang sudah jinak, biasanya indukan betina yang sudah jinak berasal dari burung hasil penangkaran juga yang berumur kurang lebih 1 tahun ke atas.

C. PEJODOHAN
Masukkan calon indukan jantan ke dalam kandang penangkaran, kemudian masukkan calon indukan betina kedalam sangkar harian lalu tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke dalam kandang penangkaran, lalu diamati sampai kedua calon indukan tampak akur, dalam hal ini si jantan akan berkicau terus menerus dan ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sambil ngleper-ngleper. Kalo sudah ada tanda-tanda seperti hal tersebut baru si betina dilepas ke kandang penangkaran.


D. MASA BERTELUR
Setelah indukan dicampur tidak beberapa lama si betina akan bertelur, biasanya burung kacer bertelur 2-3 butir, jangan lupa selalu menyediakan tulang sotong selama proses penjodohan karena tulang sotong sangat membantu dalam proses pembuatan cangkang telur supaya kuat.

E. PENGERAMAN
masa pengeraman pada burung kacer biasanya berkisar selama 14 hari sejak telur pertama keluar.

F. MASA PENETASAN
Setelah burung kacer mengerami telurnya selama 14 hari, maka telur akan menetas. Perhatian: untuk mengetahui apakah telur burung kacer sudah menetas atau belum sebaiknya dengan melihat kondisi lingkungan kandang sekitar apakah ada sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, sebaiknya untuk untuk jaga-jaga setelah umur pengeraman 10 hari setiap pagi mengeceknya, seandainya sudah ada sisa cangkang yang dibuat segera memberikan makanan tambahan berupa kroto segar dan jangkrik.

G. MASA MELOLOH
Pada masa meloloh, cukup memberikan makanan hidup (jangkrik, belalang, ulat, kroto) setiap pagi, siang jam 10 dan jam 2 dan sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok dan mau makan sendiri.
Biasanya anakan umur 3 minggu sudah bisa keluar glodok, umur 4 minggu anakan sudah belajar makan dengan cara ikut mematuk-matuk jangkrik yang diberikan oleh induknya, sedangkan untuk bisa makan sendiri umur 5 minggu.


H. MASA PENYAPIHAN/MEMISAHKAN ANAK
mensapih anak ketika, si anak sudah mau makan sendiri atau ketika si indukan sudah mulai mematuki anak ketika anak mendekat, itu pertanda si indukan sudah mau bertelur lagi.
Setelah hal tersebut, segera si anak disapih dalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, setiap pagi dan sore diberi kroto yang dicampur dengan voor halus. Untuk burung hasil penangkaran sangat mudah sekali membiasakan dengan voor.
Demikian sekilas pengalaman saya dalam beternak burung kacer, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mencoba beternak burung, dan semoga populasi burung kacer di Indonesia tidak punah dengan semakin banyaknya penangkar-penangkar baru, terima kasih! Semoga Bermanfaat..!!!

Wednesday, August 28, 2013

Burung Jalak Suren

Burung Jalak Suren
Jalak suren Sturnus contra atau jalak uren adalah spesies jalak yang ditemukan di Anak benua India dan Asia Tenggara. Burung-burung ini biasa ditemukan dalam kelompok kecil di kaki lembah dan di dataran rendah. Jalak suren acap dijumpai di kota atau perdesaan, meskipun mereka tak seberani burung kerak ungu. Jalak suren memiliki beberapa variasi bulu dalam populasinya, dan sampai saat ini sudah teridentifikasi lima subspesiesnya.





Jalak ini berukuran sedang, berwarna hitam dan putih. Adapun perbedaan jantan dan betina terdapat pada panjang badan, kulit di sekeliling mata, bulu, ekor, dan jari-jari kaki. Seperti burung pengicau lainnya, jalak suren memiliki kaki berjenis anisodaktil di mana tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang. Ia memilih tempat tinggal di dekat air, yakni di lubang pohon dan biasa mencari makan di tanah. Tak jarang burung ini turun ke air untuk mencari makan. Dalam sebuah sarang, biasanya diisi empat sampai enam telur biru mengkilap yang polos. Telur menetas setelah 14-15 hari. Mereka menghasilkan berbagai kicauan dengan suara yang jernih. Inilah sebab burung ini banyak dicari pecinta burung. Lain halnya dengan Sema Naga, sebuah suku Naga Besar di India. Mereka percaya burung ini reinkarnasi manusia, sehingga mereka tidak mau memakan burung ini. Namun, burung ini juga dijadikan perlambang burung jinak penjaga rumah. Diketahui, jika ada orang yang datang ke rumah, ia akan berkicau dengan nyaring dan bervariasi. Agar burung ini tetap rajin berkicau, hendaknya burung ini dipelihara bersama jalak hitam.
IUCN memasukkan spesies ini termasuk LC (Risiko Rendah). Sebenarnya, di Indonesia, pada tahun 70-an, burung ini masih dapat ditemui di Pulau Jawa. Oleh karena penggunaan pestisida yang berlebihan, maka spesies ini mulai berkurang. Untuk mencegah kelangkaan spesies, maka burung ini sudah mulai ditangkarkan. Walaupun sudah ditangkarkan, sebab lain kelangkaan ini adalah pengembangbiakan masih sulit dilakukan.


Jalak suren berukuran sedang berkisar 24 cm, berwarna hitam dan putih. dahi, pipi, garis sayap, tunggir, dan perut berwarna putih. Dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam. Warna hitam ini masih coklat pada burung remaja. Iris berwarna abu-abu, kulit tanpa bulu di sekitar mata berwarna jingga, paruh merah dengan ujung berwarna putih, kaki kuning. Jalak suren mempunyai sayap yang agak bulat, terbangnya tidaklah cepat, melainkan dengan gerakan yang mirip dengan kupu-kupu. Bulu burung jantan dan burung betina kelihatan sama. Baik burung jantan maupun betina senang berkicau, dan mereka dapat meniru suara burung lain.
Burung jantan memiliki badan yang lurus dan lebih besar dari pada burung betina. Bulu kepala dan punggung berwarna hitam legam, serta ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang. Sementara, burung betina memiliki tubuh yang bulat dan pendek dengan warna hitam dan putih yang agak suram, kurang lincah dan agresif seperti jantan. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan. Ocehannya lebih cerewet dan bervariasi. Jalak suren mirip dengan jalak thailand. Walaupun demikian, keduanya dapat dibedakan melalui bulu dan dagu jalak thailand berwarna putih semuanya.

Sebelumnya, spesies ini dimasukkan ke dalam genus Sturnus dan Sturnopastor, namun hasil studi terbaru tidak mendukung penggolongan jalak suren ke dalam genus Sturnus, sehingga spesies ini dikembalikan ke dalam genus yang lebih tua, Gracupica. Ada yang mengatakan bahwa nama spesies 'contra' berasal dari nama dalam bahasa India, meskipun sampai sekarang hal ini belum pernah ditelusuri kebenarannya.

Subspesies contra (berdasarkan deskripsi spesies yang diberikan oleh Linnaeus pada tahun 1758) sebagian besar ditemukan di sepanjang dataran Gangga membentang ke arah selatan sampai ke Andhra Pradesh dan ke arah timur hingga Bangladesh. Populasi di timur laut India (dari Sadiya ke Tirap dan Bukit Naga) diberi nama sordida (aslinya Sturnus contra sordidus) oleh Sidney Dillon Ripley pada tahun 1950. Secara fisik, subspesies tersebut memiliki perbedaan dengan anak jenis sebelumnya pada pundak dan tengkuknya yang kurang bergaris. Populasi di Manipur ke selatan menuju Myanmar dan ke timur menuju Yunnan mempunyai warna putih di kepala yang membentang hingga ke atas mata dan karenanya dinamakan superciliaris. Pengelompokan ini pertama kali dideskripsikan oleh Edward Blyth pada tahun 1863. Subspesies di Thailand, Laos dan Kamboja dimasukkan ke dalam subspesies floweri (Sharpe, 1897), sementara subspesies jalla yang dideskripsi oleh Horsfield pada tahun 1821 ditemukan di Sumatra, Jawa dan Bali.

Habitat hidup jalak suren terutama di dataran rendah, namun dapat juga ditemukan di kaki perbukitan sampai 700 meter di atas permukaan laut. Burung-burung ini terutama didapati di wilayah dekat perairan terbuka. Seperti jenis jalak lainnya, burung ini memilih lubang pohon untuk tempat tinggal. Jalak suren menyukai hutan sekunder terbuka yang banyak ditumbuhi pohon yang tinggi dan gelagah. Di India, penyebaran utama spesies ini berada di dataran Sungai Gangga, meluas ke selatan hingga Sungai Krishna. Penyebaran spesies ini kian hari kian meluas ke beberapa tempat seperti Lahore (dari 1997)), Rajkot dan Bombay (sejak 1953). Penyebaran ini mungkin juga diakibatkan oleh banyaknya burung yang diperdagangkan yang tidak sengaja terlepas dari sangkarnya. Penyebaran burung-burung ini di India ke arah barat, terutama di daerah Rajasthan, terbantu oleh perubahan pola irigasi dan pertanian. Adapun spesies ini dilaporkan oleh Alan O. Hume, bahwasanya berkembangbiak di Provinsi Utara-Barat, Bengal, Rajpotana (tidak meluas ke wilayah barat atau ke Sindh), dan India Tengah. Ia juga berkembangbiak di Indonesia. Spesies ini juga telah menyebar sampai ke Dubai, UEA, Pakistan, Taiwan dan Pulau Honshu.

Perilaku Jalak ini biasanya ditemukan dalam kelompok kecil, ia terutama mencari makan di atas tanah tapi bertengger di pohon atau bangunan. Ia tidak takut pada binatang besar, misalkan sapi, dan sering mencari makanan di tengah-tengah mereka. Burung dalam satu kelompok selalu mengeluarkan bunyi panggilan bersahut-sahutan dengan bunyi yang beraneka ragam seperti bunyi peluit, bunyi bergetar, bunyi mendengung, bunyi klik dan kicauan. Burung muda yang diambil untuk dipelihara dapat dilatih untuk meniru suara burung lain.

Jalak suren mencari makan terutama di ladang atau sawah, padang rumput dan tanah terbuka untuk mencari biji-bijian, buah-buahan, serangga, telur serangga, serangga yang kecil-kecil, kupu-kupu, cacing tanah, dan moluska yang biasanya didapatkan dari tanah. Saat mencari makanpun, tak jarang burung ini turun ke tanah dan mendekati sumber air di tempat yang dangkal. Seperti jenis jalak yang lain, mereka sering mencongkel atau membuka tanah, menusuk dengan menggunakan paruh untuk untuk mengeluarkan makanan yang tersembunyi di balik tanah. Selain itu pula, jalak suren biasanya turun ke air yang dangkal untuk mencari makanan. Mereka memiliki otot protraktor yang kuat yang memungkinkan mereka menyibakkan bagian bawah rumput dan matanya berada dalam posisi yang tepat sehingga mereka memiliki penglihatan binokular untuk melihat celah di antara paruh.
Pada saat hendak tidur, burung-burung ini mengeluarkan suara yang gaduh. Kebiasaannya hidupnya ini sering terlihat pada kelompok kecil dan kadang berpasangan; jalak suren bisanya tidur malam dalam kelompok besar dan saling melindungi.


Pada saat musim perkembangbiakannya jalak suren akan kompoi jalak suren di India berlangsung dari bulan Maret sampai September. Namun di Jawa dan Bali, perkembangbiakan umumnya terjadi antara Desember-Juni, meskipun beberapa yang lain berbiak sepanjang tahun. Sedangkan bulan Juli-Desember merupakan masa penurunan perkimpoian. Pada musim berbiak, jumlah burung yang mengelompok akan menurun, karena mereka saling mencari pasangan. Untuk memikat pasangannya, burung ini akan mengeluarkan suara panggilan, menepuk-nepukkan bulu serta menggoyang-goyangkan kepala.


Jalak suren membuat sarangnya dari gumpalan jerami lepas, yang dibentuk menjadi kubah dengan sebuah pintu masuk pada sisi samping yang diletakkan pada pohon besar (sering di pohon beringin, mangga, nangka, sonokembang, dan pohon aren) atau kadang pada struktur buatan manusia, acapkali dekat dengan permukiman manusia. Di alam liar, jalak suren dilaporkan tinggal pada sarang yang berukuran besar, dengan panjang 2 kaki dan diameter 18 inci. Pada bagian tengahnya, ada tempat mirip rongga dengan kedalaman 9 inci dan diameter 3 1/2 inci. Namun menurut penuturan W. Blewitt, sarangnya terletak pada ketinggian 10-15 kaki dari tanah. Di Jawa, sarang jalak suren sering dibuat di ketiak pelepah palem atau di rumpun tumbuhan epifit.


Beberapa pasangan akan berkembang biak di tempat yang sama. Sebuah sarang biasanya diisi empat sampai enam telur biru mengkilap. Antara keluarnya satu telur dengan lainnya biasanya diantarai satu hari, dan proses pengeraman dimulai hanya setelah telur ketiga atau keempat ditelurkan. Telur menetas setelah 14-15 hari. Anak-anak jalak suren tinggal dalam sarang selama 2 minggu, ditunggui oleh induk betinanya di saat malam hari. Kedua induk memberi makan anak-anaknya sampai mereka sanggup terbang dan meninggalkan sarang setelah tiga minggu. Dalam satu musim, dapat dibesarkan lebih dari satu perindukan burung. Pernah dilaporkan, sebuah contoh pemberian makan interspesifik yang terjadi antara seekor kerak ungu yang memberi makan jalak suren muda.
Jalak suren lebih banyak diganggu parasit kecil, dan tidak pernah diganggu oleh permasalahan parasit indukan. Parasit-parasit tersebut adalah nematoda Diplotriaena sturnupastorii yang mengganggu jalak suren. Selain itu pula, ada parasit kecil Eimeria anili yang mengganggu hewan ini. Eimeria anili dideskribsikan oleh Haldar et.al. Menurut S. Begum (2011), burung jalak suren adalah burung yang selamat dari menerima telur burung Cuculidae. Sehingga, ia mengatakan burung ini tidak pernah mengalami sejarah interaksi dengan Cuculidae yang menyebabkan parasit indukan. Kucing adalah salah satu predator Sturnidae (termasuk juga jalak suren) yang berpotensial


Greg Bockheim dan Susan Congdon (2001) menuturkan dalam buku mereka bahwasanya Sturnidae (termasuk juga jalak suren) apabila ada predator mendatangi mereka, maka mereka akan berteriak dengan suara omelan dan suara-suara yang serak untuk mengusir mereka. Predator yang berpotensial adalah binatang pengerat, kucing, dan ular. Beberapa jenis sturnidae mengejar dan mengikuti predator tersebut hingga mereka keluar dari sarang si burung. Sehingga, apabila ada kasus seperti ini, hendaknya pemilik sarang jalak hendaknya menangkap dan mengeluarkan predator tersebut.
Jalak suren cenderung dianggap menguntungkan oleh petani sebab burung ini memangsa serangga yang dapat merusak panen. Kemampuan jalak ini untuk meniru suara manusia membuat mereka populer sebagai burung peliharaan. Banyak pecinta burung yang membeli burung jalak suren dengan harga cukup tinggi. Namun, burung ini juga dijadikan perlambang burung jinak penjaga rumah. Ini mungkin karena burung ini sangat peka walaupun hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Diketahui, jika ada orang yang datang ke rumah, ia akan berkicau dengan nyaring dan bervariasi. Adapun, memelihara jalak hitam dalam satu kandang dapat menjadikan jalak suren tetap rajin berkicau. Burung ini juga dapat dijadikan pemaster burung lain. Dalam kebudayaan Sema Naga, salah satu suku Naga Besar di India, mereka mempercayai bahwa burung jalak suren merupakan reinkarnasi manusia. Sehingga mereka tidak mau memakan burung ini.
Populasinya di alam liar tidak diketahui dengan pasti tetapi yang pasti burung ini oleh Daftar Merah IUCN dikategorikan dalam status konservasi “Least Concern” atau “Beresiko Rendah”. Dahulu di Pulau Jawa, pada tahun 1970-an, ia banyak dijumpai di seluruh Pulau Jawa, namun saat sudah tidak dapat kita jumpai lagi kehidupan jalak suren dialam bebas. Keberadaannya di Indonesia mulai berkurang, dikarenakan polusi dan eksploitasi. Tapi sayangnya pemerintah Indonesia belum melindunginya. Sebab lain kelangkaan spesies ini adalah penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama. Namun, sebagai akibat kelangkaaan spesies ini, jenis spesies lain, yakni jalak hitam lebih murah harganya daripada jalak suren.


Kelangkaan juga terjadi di delta Sungai Gangga, Bangladesh. Menurut M.S. Islam (2001), diketahui di tahun itu, populasi jalak suren berkurang. Ia mewawancarai warga sekitar dan diperoleh keterangan bahwa beberapa tahun sebelumnya, jalak suren masih banyak ditemukan di sekitar.
Kini, di Indonesia jalak suren sudah mulai ditangkarkan. Ini dilakukan untuk mengimbangi jumlahnya yang mulai berkurang di alam liar. Walaupun tidak banyak, jalak suren hasil penangkaran lokal sudah mulai mengisi kekosongan pasar jenis tertentu. Walaupun burung ini sudah mulai ditangkarkan, kesulitan lainnya adalah pengembangbiakannya masih sulit dilakukan.[38] Namun demikian, secara umum di seluruh dunia polulasi jalak suren justru dilaporkan meningkat.


TIPS PERAWATAN JALAK SUREN

Banyak orang memelihara jalak suren karena perawatan yang relatif sangat mudah, seperti burung peliharaan lainnya,jalak suren tak perlu perawatan exstra,adapun yang harus diperhatikandalam memelihara jalak suren adalah :

  • Kebersihan kandang harus selalu terjaga dengan membersihkan kotoran pada kandang dipagi hari dan sore hari,mengganti makanan voer pada cepuk tiap 3 hari sekali,mengganti air minum setiap hari. 
  • Sebelum penjemuran,burung diangin-anginkan terlebih dulu pada teras rumah antara 1/2 jam - 2jam,penjemuran sebaiknya dilakukan antara pukul 08.00-11.00. 
  • Selain pakan utama berupa voer,jalak suren perlu diberikan makanan tambahan berupa buah-buahan(pisang sobo,pepaya,sawo,dll) dan hewan hidup(jangkrik,ulat kandang,ulat hongkong,kroto,dll). 
  • Burung jalak suren termasuk burung yang suka mandi,pemandian jalak suren dapat dilakukan dengan menggunakan bak mandi atau dengan cara disemprot tergantung dari kebiasaan jalak suren itu sendiri,memandikan jalak suren sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum proses penjemuran. 
  • Untuk melatih kekuatan stamina,jalak suren perlu diumbar pada kandang umbaran. 
  • Burung jalak suren perlu diberikan burung master seperti burung kenari,lovebird,cucak jenggot,dll.karena jalak suren dapat menirukan berbagai macam suara burung lainnya. 
  • Untuk melatih mental burung,jalak suren perlu digandeng dengan burung jalak suren lain,sebelum digandeng sebaiknya porsi makan burung ditambah.

Monday, July 15, 2013

Jenis Burung Pleci di Indonesia


Burung pleci adalah termasuk jenis burung yang periang burung yang sangat jarang istirahat, burung pleci sangat atraktif, biasanya burung ini sanagat suka bergelantungan di atas pucuk-pucuk ranting pohon yang tinggi untuk mencari makan berupa buah-buahan, serangga kecil dan kadang-kadang juga terlihat mengambil nectar dari bunga. Burung pleci saat ini saat ini sedang digandrungi oleh para kicau mania, selain harganya yang murah burung ini juga mempunyai kicauan yang cukup bervariasi, dia mampu menirukan suara burung lain walaupun suara ngeriwiknya kecil tapi juga banyak dicari untuk dijadikan master. Burung pleci yang sudah gacor juga mempunyai harga yang lumayan bahkan mencapai jutaan rupiah yang. Wilayah penyebaran burung pleci sendiri meliputi Afrika, Australia dan Asia Selatan. Burung dengan nama Zosteropidae ini di Indonesia terdapat lima jenis yaitu burung pleci jawa, pleci biasa, pleci laut, pleci gunung dan pleci opior. berikut beberapa jenis burung pleci:


1. Burung Pleci Jawa
Merupakan jenis burung pleci yang angka dalam keluarganya, penyebarannya hanya terdapat pada Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Burung dengan panjang sekitar 10cm ini makanan utamanya adalah serangga kecil, nectar dan buah-buahan. Burung dengan nama Javan White Eye (Zosterops flafus) mempunyai suara dengan frekuensi tinggi, biasanya sering terdengar ketika bersama kelompoknya. Tempat tinggalnya adalah dekat dengan rawa bakau dan semak tepi pantai. Ciri-ciri fisik yang dimiliki adalah tubuh bagian atasnya berwarna kuning zaitun, sedangkan perut sampai tubuh bagian bawahnya berwarna kuning. Berkembangbiak pada bulan Mei, dengan jumlah telur dua buah berwarna kebiru-biruan dan bentuk sarang seperti cawan.


2. Burung Pleci Biasa
Burung dengan nama Oriental White Eye (Zosterops palpebrosus) tersebar banyak di pulau-pulau Indonesia seperti Kalimantan, Jawa, Sumatera, bali, Sumbawa dan flores. Burung pleci ini paling banyak ditemukan di pulau Jawa dan Bali. Ciri-ciri burung pleci ini adalah panjang kurang lebih sekitar 11cm, berwarna kekuning-kuningan, tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun, tenggorokan sampai perut bagian bawah berwarna kuning. Lingkaran mata berwarna putih, iris mata berwarna coklat, paruh dan kaki berwarna hitam.


Burung ini dapat bersosialisasi dengan burung-burung lainnya dengan membentuk seperti kelompok-kelompok besar yang dapat ditemukan ketika sedang mencari makananan, saat berada pada pucuk-pucuk pohon atau sedang berkicau. Makanan utama burung ini serangga kecil, buah-buahan, larva dan laba-laba.


Perkembangbiakannya burung ini antara bulan Januari hingga Oktober dan akan membuat sarang berbentuk cawan dengan jumlah telur sebanyak tiga butir. Sarangnya dibuat dengan menggunakan akar, tulang daun yang dirajut bersama dengan lumut. Penempatan sarang di rumpun bambu atau cabang pohon yang tinggi.


3. Burung Pleci Laut
Burung pleci laut mempunyai nama lain Mangrove White Eye dan nama latinnya Zosterops chloria mempunyai ciri-ciri umum panjang tubuhnya kurang lebih sekitar 11cm, tubuh bagian atas berwarna kuning zaitun, sedangkan perut bagian bawah berwarna kuning pucat, suaranya bernada tinggi tapi tipis. Daerah penyebarannya adalah Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa, dan Bali. Biasanya burung ini mudah ditemui pada kepulauan daerah jawa, bali dan irian barat serta pulau-pulau kecil lainnya. Kebanyakan burung ini berterbangan melalui pohon terutama di semak tepi pantai. Burung ini mempunyai sarang berupa cawan yang diletakannya di cabang pohon dan berisi dua sampai empat butir telur berwarna biru pucat.


4. Burung Pleci Gunung
Burung ini mempunyai panjang sekitar 11cm, mempunyai nama lain Mountain White Eye dan nama latin Zosterops montanus. Ciri-ciri yang dimiliki burung ini adalah lingkaran di mata berwarna putih, tubuh bagian atasnya berwarna hijau lumut, kerongkongan dan bulu penutup ekor berwarna kuning, di bagian perut berwarna putih, dengan bagian sisinya berwarna coklat. Suaranya bernada tinggi yang diperdengarkan secara berulang-ulang. Daerah penyebarannya adalah Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Biasanya banyak terlihat sedang terbang bersama-sama dengan kelompoknya untuk mencari makan. Makanan burung ini adalah serangga kecil, buah-buahan dan nectar. Sarangnya sama dengan burung pleci jenis lainnya yaitu berbentuk cawan bertelur dua butir dengan warna biru pucat dan masa perkawinannya antara bulan April dan Oktober.


5. Burung Pleci Opior
Yang terakhir ini adalah burung pleci opior burung ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan jenis pleci yang lainnya. Mempunyai panjang tubuh sekitar 13cm, kepala sampai tenggorokan berwarna abu-abu, punggung, ekor dan sayap berwarna hijau zaitun. Burung yang mempunyai nama lain Javan Gray Throated White Eye dan nama latinnya Lophoszosterops Javanicus ini daerah penyebarannya endemic terbatas hanya di pulau jawa dan bali. Burung ini termasuk suka berbaur dengan burung lainnya suaranya berfrekuensi tinggi dan suka berkicau atau termasuk jenis pleci yang gacor dibandingkan jenis pleci lainnya.


Sama dengan jenis pleci lainnya burung ini mempunyai sarang berbentuk cawan dengan berisikan dua butir telur berwarna biru pucat dan masa perkawinannya terjadi pada bulan Maret, Juni, Agustus sampai dengan November.


Semoga artikel di atas tentang 5 Jenis Burung Pleci di Indonesia dapat bermanfaat. Baca juga artikel tentang Tips Singkat Membedakan Burung Pleci Jantan dan Betina. Jika dari temen-temen berkenan dapat mengisi kolom komentar dibawah ini, kami mengharap kritik dan saran dari temen-temen semua. Terima kasih.

Tuesday, June 18, 2013

Burung Hwa Mei

Hwa Mei (Garrulax Canarus) dalam bahasa mandarin berarti alis mata yang dilukis, disebut
demikian karena pada daerah dekat mata terdapat garis putih menyolok mirip alis mata. 

Burung Hwa Mei
Burung Hwa Mei (Hua Mei) atau juga dikenal dengan burung Wambi mulai terkenal di Indonesia sejak tahun 80an, dan sampai sekarang masih tetap dicintai penggemar burung kicau. Burung ini bukan asli Indonesia, asalnya dari negeri china. Saat ini sudah sangat kurang kita jumpai burung hwa mei di pasaran, karena pemerintah telah melarang impor burung legendaris ini dari china akibat merebaknya virus flu burung dan sars beberapa tahun silam. 





Burung Hwa Mei memiliki suara kicauan yang keras dan tajam, sehingga bisa terdengar dimana-mana saat pagi. Burung ini punya warna tubuh coklat dan ciri khas yang mudah dilihat adalah adanya garis putih yang melingkar yang terlihat seperti kacamata pada sekeliling kedua matanya dan memiliki paruh yang berwarna cokelat.

Hwa Mei (Garrulax Canarus) dalam bahasa mandarin berarti alis mata yang dilukis, disebut demikian karena pada daerah dekat mata terdapat garis putih menyolok mirip alis mata. 


Hwa Mei asli berasal dari pedalaman daratan Cina dengan warna bulu yang coklat burung ini lebih mirip seperti warna yang dimiliki burung gereja. Warna pada hwa mei muda adalah coklat muda untuk membedakan burung jantan dan betina terlihat pada bulunya. Burung hwa mei jantan memiliki warna coklat kemerahan atau tidak kusam, sedangkan burung betina warna merahnya agak kusam. Habitat asli dari burung ini adalah pada hutan bambu, belukar atau hutan kecil serta hutan-hutan lebat. Hidup mereka berpasang-pasangan dan suka sekali berterbangan di semak belukar.

Hwa mei memiliki panjang tubuh sekitar ± 17,5 cm, burung ini suka terbang dan berkeliaran di semak-semak dan mandi di sungai kecil berair jernih. Di alam bebas burung ini memakan biji-bijian, buah-buahan, dan serangga. Jenis buah-buahan dan serangga yang baik untuk burung ini adalah, pepaya, pisang kepok dan serangga kesukaannya adalah jangkrik, ulat hongkong, belalang dan kroto.

Diantara burung-burung ocehan lainnya hwa mei atau wam bie salah satu burung yang paling lincah, karena kelincahan gerakannya yang seolah-olah tak mau diam. Burung jantan dan betina sama-sama bersuara merdu, perbedaannya hanya pada burung jantan mempunyai suara nyaring dan bervariasi dan pandai menirukan burung lain sedangkan burung betina memiliki suara yang tidak begitu nyaring dan tidak bervariasi, tapi secara umum masih enak didengarkan.

Burung Hwa Mei

Dalam perawatan burung ini terbilang relatif cukup mudah, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikkan, seperti kebanyakan perawatan pada burung kicau lain, burung ini hanya perlu perawatan harian seperti di berikut ini :
  • Pada pukul 07.00 burung dikeluarkan dari dalam rumah untuk diangin-anginkan di teras. Pukul 07.30 burung di mandikan pada keramba mandi atau semprot tergantung dari kebiasaan burung tersebut.
  • Bersihkan kandang dengan membuang kotoran, ganti atau tambahkan makanan dan air minum.
  • Pada pukul 08.00 burung di jemur, penjemuran dapat dilakukan 1-2 jam. Pada saat penjemuran burung diusahakan agar tidak melihat burung yang sejenis.
  • Setelah dijemur, brung diangin-anginkan kembali di teras selama 30 menit kemudian burung di kerodong dari (pagi pukul 10.00 sampai dengan sore pukul 15.00) selama dikerodong burung dapat dimaster.
  • Pukul 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras. Perlu diperhatikan keadaan makanan atau minuman apakah perlu ditambah atau tidak.
  • Pukul 18.00 burung dikerodong lagi, pada masa istirahat burung juga bisa diperdengarkan suara master sampai pagi harinya.

Aura Sang Kepodang Yang Cantik

Burung Kepodang (Oriolus chinensis), meskipun di beberapa tempat di Indonesia sudah mulai  jarang ditemukan tetapi secara umum masih dikategorikan sebagai ‘Least Concern’ atau ‘Beresiko Rendah’ oleh IUCN Redlist. 


http://www.hobiduniakicau.blogspot.com
Burung Kepodang
Salah satu burung berkicau yang menjadi favorit masyarakat di Indonesia adalah burung kepodang. Selain suara kicauannya yang merdu dan tebal sertanyaring, burung kepodang punya bulu indah berwarna kuning menyala. Burung Kepodang yang nama ilmiahnya Oriolus chinensis merupakan maskot fauna Jawa Tengah. Dikalangan orang Jawa, burung Kepodang melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti sekaligus juga melambangkan anak atau generasi muda. Burung Kepodang juga menjadi salah satu burung klangenan bagi Kaum Priyayi Jawa di samping burung Perkutut.

Orang Sunda menyebut burung Kepodang ini dengan sebutan Bincarung. Sedangkan beberapa daerah di Sumatera menyebutnya sebagai Gantialuh dan masyarakat di Sulawesi menyebutnya Gulalahe. Burung Kepodang ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Black Naped Oriole. Di Malaysia disebut burung Kunyit Besar.


Ciri-ciri dan Kebiasaan. Burung Kepodang (Oriolus chinensis) berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Bulunya indah berwarna kuning keemasan sedang bagian kepala,sayap dan ekor ada sebagian bulu yang berwarna hitam. Ciri khas burung Kepodang adalah terdapatnya garis hitam melewati mata dan tengkuk.

Iris mata burung Kepodang berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu dan kedua kakinya berwarna hitam. Burung Kepodang yang ditetapkan sebagai maskot (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah ini mempunyai siulan seperti bunyi alunan seruling dengan bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” atau “u-dli-u”. Selain mempunyai ocehan yang sangat keras dan nyaring, Kepodang juga pandai menirukan suara burung Ciblek, Prenjak, Penthet bahkan suara burung Raja Udang.


Makanan
Makanan utama Kepodang adalah buah-buahan seperti pisang dan papaya, serangga kecil dan biji-bijian dan sesekali memakan ulat bumbung dan ulat pisang. Burung Kepodang biasa hidup berpasangan. Burung betina biasanya membuat sarang dengan teliti pada ranting pohon.


Habitat dan Penyebaran
Habitat, Penyebaran, dan Konservasi. Habitat asli Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah di daerah dataran tinggi. Namun burung ini dapat juga ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove dan hutan pantai hingga ketinggian 1.600 m dpl.

Kepodang tersebar luas di mulai dari India, Bangladesh, Rusia, China, Korea, Taiwan, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, hingga Indonesia. Di Indonesia, burung berbulu indah ini dapat dijumpai di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

http://www.hobiduniakicau.blogspot.com
Burung Kepodang
Subspesies burung kepodang, 
Burung Kepodang sebenarnya memiliki beberapa subspesies (anak jenis). Beberapa anak jenis burung Kepodang diantaranya adalah:
  • Oriolus chinensis andamanensis.
  • Oriolus chinensis celebensis.
  • Oriolus chinensis chinensis (Black Naped Oriole).
  • Oriolus chinensis diffusus.
  • Oriolus chinensis frontalis.
  • Oriolus chinensis lamprochryseus.
  • Oriolus chinensis macrourus.
  • Oriolus chinensis maculatus.
  • Oriolus chinensis melanisticus.
  • Oriolus chinensis mundus.
  • Oriolus chinensis richmondi.
  • Oriolus chinensis sangirensis.
  • Oriolus chinensis sipora.
  • Oriolus chinensis stresemanni.
  • Oriolus chinensis suluensis.
  • Oriolus chinensis tenuirostris.
  • Oriolus chinensis yamamurae

Monday, June 03, 2013

Nama - Nama Burung Yang Dilindungi


Apa sangsinya jika kita kebetulan memiliki dan memelihara burung yang termasuk dalam daftar dilindungi ;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 1990
TENTANG
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA


Pasal 21
(1) Setiap orang dilarang untuk :
mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati.
mengeluarkan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia.

(2) Setiap orang dilarang untuk :
menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati; 
mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; 
memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; 
mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dillindungi.


Pasal 40
(2)
* Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(4)
* Barang siapa karena kelalaiannya melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Memelihara burung ternyata juga membawa kecemasan bagi pemeliharanya terlebih jika burung yang dipelihara ternyata termasuk dalam kategori burung langka yang hampir punah dan dilindungi oleh Pemerintah dan Undang-Undang UU. dan ternyata masalah Perlindungan burung ini juga tidak sebatas pada burung yang masih hidup tetapi juga berlaku pada burung-burung yang sudah Mati lalu di awetkan. Apa saja burung yang dilindungi tersebut ?, 

berikut ini adalah daftar dari burung-burung yang dilindungi oleh pemerintah yang tertulis dalam Lampiran PP no 7 th. 1999


  1. Accipitridae Semua jenis burung Elang (semua jenis dari famili Accipitridae).
  2. Aethopyga exima Jantingan gunung / Burung Madu gunung.
  3. Aethopyga duyvenbodeiBurung madu Sangihe.
  4. Alcedinidae. Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae).
  5. Alcippe pyrrhoptera Brencet wergan / wergan jawa.
  6. Anhinga melanogaster Pecuk ular.
  7. Aramidopsis plateni Mandar Sulawesi.
  8. Argusianus argus Kuau Raja.
  9. Bubulcus ibis Kuntul, Bangau putih.
  10. Bucerotidae Julang, Enggang, Rangkong, Kangkareng. (semua jenis dari famili Bucerotidae).
  11. Cacatua galeritaKakatua putih besar jambul kuning.
  12. Cacatua goffiniana Kakatua Tanimbar.
  13. Cacatua moluccensis. Kakatua Maluku.
  14. Cacatua sulphurea. Kakatua kecil jambul kuning.
  15. Cairina scutulata. Itik liar / Mentok rimba.
  16. Caloenas nicobarica. Junai, Burung mas, Minata.
  17. Casuarius bennettiKasuari kecil.
  18. Casuarius casuarius.Kasuari gelambir ganda. 
  19. Casuarius unappenddiculatus. Kasuari gelambir satu, Kasuari leher kuning.
  20. Ciconia episcopusBangau hitam, Sandanglawe.
  21. Colluricincla megarhyncha. Burung sohabe coklat. 
  22. Crocias albonotatusBurung matahari. 
  23. Ducula whartoniPergam raja
  24. Egretta sacra Kuntul karang. 
  25. Egretta spp.Kuntul, Bangau putih (semua jenis dari genus Egretta). 
  26. Elanus caerulleus Elang tikus. 
  27. Elanus hypoleucus.Alap-alap putih, Alap-alap tikus
  28. Eos histrioNuri Sangir / Nuri Talaud.
  29. Esacus magnirostris Wili-wili, Uar, Bebek laut.
  30. Eutrichomyias rowleyi Seriwang Sangihe
  31. Falconidae. Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Falconidae)
  32. Fregeta andrewsi Burung gunting, Bintayung
  33. Garrulax rufifrons Burung Poksay kuda
  34. Goura spp. Burung dara mahkota, Burung titi, Mambruk (semua jenis dari genus Goura)
  35. Gracula religiosa mertensi Beo Flores
  36. Gracula religiosa robusta Beo Nias
  37. Gracula religiosa venerata Beo Sumbawa
  38. Grus sppJenjang (semua jenis dari genus Grus)
  39. Himantopus himantopus Trulek lidi, Lilimo
  40. Ibis cinereus Bluwok, Walangkadak
  41. Ibis leucocephala Bluwok berwarna
  42. Lorius roratus Bayan
  43. Leptoptilos javanicus Marabu, Bangau tongtong Leucopsar rothschildi Jalak Bali
  44. Limnodromus semipalmatus Blekek Asia
  45. Lophozosterops javanica Burung kacamata leher abu-abu Lophura bulweri Beleang ekor putih
  46. Loriculus catamene Serindit Sangihe Loriculus exilis Serindit Sulawesi
  47. Lorius domicellus Nuri merah kepala hitam
  48. Macrocephalon maleo Burung maleo
  49. Megalaima armillaris Cangcarang Megalaima corvina Haruku, Ketuk-ketuk
  50. Megalaima javensis Tulung tumpuk, Bultok Jawa
  51. Megapoddidae Maleo, Burung gosong (semua jenis dari famili Megapododae)
  52. Megapodius reintwardtii Burung gosong
  53. Meliphagidae Burung sesap, Pengisap madu (semua jenis dari famili Meliphagidae)
  54. Musciscapa ruecki Burung kipas biru
  55. Mycteria cinerea Bangau putih susu, Bluwok
  56. Nectariniidae Burung madu, Jantingan, Klaces (semua jenis dari famili Nectariniidae)
  57. Numenius spp. Gagajahan (semua jenis dari genus Numenius)
  58. Nycticorax caledonicus Kowak merah
  59. Otus migicus beccarii Burung hantu Biak
  60. Pandionidae Burung Elang tiram (semua jenis dari famili Pandionidae)
  61. Paradiseidae Burung cendrawasih (semua jenis dari famili Paradiseidae)
  62. Pavo muticus Burung merak
  63. Pelecanidae Gangsa laut (semua jenis dari famili Pelecanidae) 
  64. Pittidae Burung paok, Burung cacing (semua jenis dari famili Pittidae)
  65. Plegadis falcinellus Ibis hitam, Roko-roko
  66. Polyplectron malacense Merak kerdil
  67. Probosciger aterrimus Kakatua raja, Kakatua hitam
  68. Psaltria exilis Glatik kecil, Glatik gunung
  69. Pseudibis davisoni Ibis hitam punggung putih
  70. Psittrichas fulgidus Kasturi raja, Betet besar
  71. Ptilonorhynchidae Burung namdur, Burung dewata
  72. Rhipidura euryura Burung kipas perut putih, Kipas gunung
  73. Rhipidura javanica Burung kipas / Kipasan belang
  74. Rhipidura phoenicura Burung kipas ekor merah / Kipasan ekor merah
  75. Satchyris grammiceps Burung tepus dada putih 
  76. Satchyris melanothorax Burung tepus pipi perak
  77. Sterna zimmermanni Dara laut berjambul
  78. Sternidae Burung dara laut (semua jenis dari famili Sternidae)
  79. Sturnus melanopterus Jalak putih, Kaleng putih
  80. Sula abbotti Gangsa batu aboti
  81. Sula dactylatra Gangsa batu muka biru
  82. Sula leucogaster Gangsa batu / Angsa batu cokelat 
  83. Sula sula Gangsa batu / Angsa batu kaki merah
  84. Tanygnathus sumatranus Nuri Sulawesi
  85. Threskiornis aethiopicus Ibis putih, Platuk besi
  86. Trichoglossus ornatus Kasturi Sulawesi
  87. Tringa guttifer Trinil tutul
  88. Trogonidae Kasumba, Suruku, Burung luntur
  89. Vanellus macropterus Trulek ekor putih / Trulek Jawa


SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA....???

Burung Cucak Hijau / Burung Cucak Ijo

Burung Cucak hijau adalah salah satu burung yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bintangnya semakin gemilang, terbukti di lomba-lomba burung berkicau di beberapa daerah, kelas yang dibuka untuk burung ini selalu penuh. Bahkan sudah sangat banyak transfer gacoan Cucak Hijau dengan nilai sangat fantastis. 




Burung Cucak Hijau/Ijo


KARAKTER DASAR BURUNG CUCAK HIJAU

  • Semi fighter. Burung ini bukanlah burung petarung murni, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
  • Takut gelap. Burung Cucak Hijau tidak suka gelap dan gampang panik apabila berada pada lingkungan atau suasana yang gelap. Hindari menempatkan burung ini pada tempat yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari. Karena akan mengakibatkan burung ini akan panik, nabrak ruji kurungan, bulunya rontok dan dapat menjadi stress.
  • Sangat cerdas, gampang menirukan tapi sangat gampang lupa. Dalam kondisi normal, burung ini dapat merekam suara isian yang ada disekitarnya dengan sangat cepat. Sangat mudah di master, tetapi apabila dalam kurun waktu tertentu tidak mendengar suara-suara master yang sudah ada, maka dengan gampang hilang dari memorinya.
  • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.



PEMILIHAN BAHAN BURUNG CUCAK HIJAU YANG BAIK

(CIRI-CIRI BURUNG CUCAK HIJAU YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Cucak Hijau.
  1. Berkelamin jantan. Ciri-ciri burung Cucak Hijau kelamin jantan dapat dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna gelap, warna bulu di bagian bawah leher berwarna hitam dan membentuk topeng pada wajahnya, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah. 
  2. Bentuk paruh. Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  3. Postur badan. Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  4. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat. Ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  5. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  6. Rajin bunyi. Ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
  7. Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal. 

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CUCAK HIJAU
  • Voer. (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cucak Hijau. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • Buah Segar. Burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah. 
  • EF (Extra Fooding). Pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.


PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG CUCAK HIJAU

Perawatan harian untuk burung Cucak Hijau relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cucak Hijau:
  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
  3. Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

NOTE:
  1. Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  2. Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
  3. Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  4. Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
  5. Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.


Burung Cucak Hijau/Ijo

PENANGANAN APABILA BURUNG CUCAK HIJAU OVER BIRAHI

  1. Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
  2. Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3 hari berturut-turut
  3. Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  4. Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja


PENANGANAN APABILA BURUNG CUCAK HIJAU KONDISINYA DROP

  1. Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  2. Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
  3. Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  4. Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cucak Hijau lain dahulu
  5. Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari


PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CUCAK HIJAU UNTUK LOMBA

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.



Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cucak Hijau:

  1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
  2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  3. 1 Jam sebelum digantang lomba, berikan Jangkrik 3 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
  4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.



NOTE:
  1. Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
  2. Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.


PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CUCAK HIJAU PASCA LOMBA

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.


Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cucak Hijau:
  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.


PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CUCAK HIJAU MABUNG

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.


Berikut ini Pola Perawatan masa mabung: 
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  • Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
  • Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.